Header Ads

ad728
  • Breaking News

    Sikap Mental Positif


                 Pada suatu kesempatan, saya mendapatkan suatu motivasi dari seorang motivator, dia adalah Ayah dan Ibuku. Mereka setiap hari selalu bekerja keras dan harus rela terletih-letih setiap malam hanya untuk memberikan yang terbaik bagi keluarga, terutama sang anak. Beliau sangat terlihat tulus dan bersahaja untuk mencari bekal demi anak-anaknya. 


                suatu malam aku merenungi dan meratapi sambil berkhayal, “Kapan aku bisa membalas jasa-jasamu Ayah Ibu ?”, tak lama kemudian ayahku menghampiriku sambil memegang pundakku dan bertanya
     “Sedang apa kau disini nak ?,” Tanya ayah.
     Akupun menjawab “ sedang merenung yah”,
    “merenungi apa kamu?” Tanya ayah kembali.
    “Sedang merenuungi betapa besar jasa-jasa ayah dan ibu untuk keluarga, aku, dan adikku, kapan aku bisa membalas semua jasa-jasamu itu yang mungkin takkan bisa terbalaskan karena betapa besar jasa-jasamu yah”, jawabku.
    “Oh, begitu anakku, bagi ayah dan ibumu yang terpenting adalah keluarga, dan dalam keluarga yang terpenting adalah sang anak, karena bagi kami, anak itu merupakan karunia Tuhan yang harus senantiasa kita bimbing dan kita sayangi hingga nanti kami tersenyum karena kasih sayang yang kami berikan kepada sang anak menghantarkannya menuju gerbang kesuksesan”, jawab ayah dengan bijaksana.
                Lalu ayah memberikan sebuah pengalamannya yang bisa dikatakan luar biasa dan sangat memberikan motivasi saya untuk berubah menjadi lebih baik. Beliau pernah mengalami masa-masa yang sulit dalam kehidupannya dikala itu ayah ingin mencoba peruntungannya untuk melancong bekerja di Jakarta. Tapi tidaklah mudah bagi para pendatang yang dari desa mampu bertahan bekerja di Jakarta. Pertama kali beliau menginjakkan kaki di kota metropolitan ini beliau belum jadi apa-apa, sehingga beliau ikut temannya yang berada di Jakarta. Profesi teman ayah saya itu adalah seorang kuli bangunan, dan ayahku pun bersedia untuk menjadi partnernya menjadi kuli bangunan. Dan beliau pun menjalankan profesi ini dengan senang hati sambil membidik apa yang harus beliau lakukan untuk kedepannya lebih baik daripada menjadi kuli bangunan ini. Sehingga sesekali selang waktu istirahat beliau bekerja, beliau mencari-cari lowongan pekerjaan yang setidaknya beliau mampu dan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk keluarga. Hingga akhirnya ada lowongan pekerjaan yang menarik simpati ayahku yaitu koki disebuah restoran yang baru dibangun. Ayahku pun mencoba untuk melamar menjadi seorang koki dan akhirnya beliau diterima untuk bekerja di restoran tersebut. Betapa senang hati ayah mendengar kabar bahwa beliau diterima menjadi koki di restoran tersebut. Keesokan harinya, beliau datang ke tempat sehari-hari ayahku bekerja menjadi kuli bangunan dan memohon izin kepada pak mandor untuk bekerja di sebuah restoran yang baru tersebut. Dan akhirmya, pak mandor menyetujuinya.
                Hari pertama ayahku bekerja di restoran yang baru tersebut, tak semudah yang dipikirkan orang lain, karena ini pengalaman yang pertama ayahku bekerja di dapur dan mencoba memasak-masakan Chinese ( masakan khas cina). Ayahku pun lantas tak pantang menyerah untuk belajar memasak masakan tersebut. Percobaan demi percobaan yang dilalui ayah pun sempat beberapa kali gagal total. Hingga pada suatu percobaan dimana beliau sukses menciptakan suatu resep masakan yang kini menjadi primadona baru di restoran Chinese tersebut yang banyak mengundang para konsumen untuk bersinggah di restoran tersebut untuk mencicipi resep masakan dari ayahku yang primadona tersebut.
                Dan pada akhirnya ayahku dari dulu hingga sekarang masih tetap konsisten dalam pekerjaannya. Dan selesai ayahku bercerita tentang pengalamnnya tersebut, ayahku berpesan bahwa “milikilah jiwa yang lapang, hati yang ikhlas, dan sikap mental yang positif untuk menghadapi perkembangan persaingan yang semakin ketat ini”.
                Dari kutipan cerita dan pengalaman beliau dapat saya simpulkan bahwa “Dalam semua aktivitas kegiatan apapun itu bukalah cakrawala kita untuk memulainya dan bersyukurlah bahwa kita dapat melakukan segala aktivitas ini dengan lancar dan yang terpenting milikilah sikap mental positif untuk menunjang kepribadian kita menuju kearah yang lebih baik”.
               

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    ad728

    Post Bottom Ad

    ad728